Nama
band adalah sesuatu yang sakral bagi seorang pemusik. Seperti seorang
bapak, personel band harus memilih nama yang baik untuk bandnya karena
nama adalah identitas mutlak.
Yang istimewa, band-band ini menggunakan kata dari Bahasa Indonesia
untuk menamai band mereka. Beberapa ada yang terdengar nyentrik, unik
dan kadang nyeleneh, beberapa mungkin sudah pernah kamu dengar namanya,
dan beberapa lagi merupakan band lokal yang belum banyak dikenal.
|
Buronan Mertua Mendengar
nama band ini cukup membuat geli, terlintas seperti band komedi atau
parodi. Namun, jangan salah kira dulu, Buronan Mertua
adalah band yang sangat rock. Musiknya gahar dan liriknya serius. Benar
saja, mereka sangat terpengaruh band rock dan metal macam Pantera dan
Velvet Revolver. |
|
The Panas Dalam Nama
band asal Bandung ini terdengar nyentrik, namun sungguh asyik. Bahkan,
daripada menyebut diri sebagai The PanasDalam Band, Pidi Baiq cs lebih
sering menyebut kumpulan ini sebagai The PanasDalam Band. |
|
Tani Maju Tani
Maju, band dari Malang ini, memiliki nama yang sangat Indonesia. Tani
Maju, pasalnya Indonesia memang dikenal sebagai negara agraris.
Tani Maju sukses menjadi sorotan berkat lagu Castol. Video klip mereka
juga pernah tercatat sebagai finalis Hellofest, salah satu festival
terbesar untuk apresiasi karya digital. |
|
Besok Bubar Siapa
bilang band yang memiliki musik dan lirik yang serius tidak boleh punya
nama antik? Buktinya, band grunge yang sarat lirik sosial dan politik
ini punya nama yang nyeleneh.
Nama band yang baru merilis satu album selftitled ini adalah Besok
Bubar. Nama ini tercetus karena selalu saja band yang baru dibuat bubar.
Alhasil, saat daftar di sebuah acara, band ini berseloroh pakai nama
Besok Bubar, eh band ini justru tidak bubar-bubar hingga sekarang. |
|
Sebuah Tawa Dan Cerita Jangan
harap nama di atas adalah sebuah judul cerpen. Justru, itu adalah nama
sebuah band yang memainkan musik gahar dari Surabaya. Yap, Sebuah Tawa
Dan Cerita mengusung musik posthardcore yang kentara. Band ini sekarang
sedang santer di komunitas musik Surabaya. |
|
Pegawai Negeri Yap,
band ini adalah finalis dari dari Indiefest generasi pertama. Sesuai
dengan namanya, band ini sering manggung dengan menggunakan pakaian
Korpri. Meski namanya terdengar parodi, namun untuk musik band ini cukup
serius.
Alasan mereka menggunakan nama nyentrik ini karena mereka bercita-cita
menjadi pegawai negeri sipil, namun tidak tercapai, akhirnya punya band
Pegawai Negeri pun jadi. |
|
Dialog Dini Hari Dialog
Dini Hari, band ini memiliki musik dan lirik lagu yang indah. Band yang
dibentuk di Bali pada tahun 2008 ini merupakan sideproject dari
personel band Navicula dan Kaimsasikun.
Dimotori oleh Dadang dan Joshua Stevenson serta Mark Liepman, meleburkan
musik blues, folk, dan ballad yang sejuk dalam musiknya. |
|
Efek Rumah Kaca Nama
Efek RUmah Kaca sudah tidak asing lagi, band ini diusung oleh Cholil
Mahmud, Adrian dan Akbar ini memainkan musik pop yang penuh makna.
Awalnya, ERK dibentuk pertama kali pada tahun 2001, dengan nama Hush,
berubah lagi menjadi Superego, dan akhirnya mantab dengan nama Efek
Rumah Kaca yang diambil dari salah satu lagunya. |
|
Payung Teduh Payung
Teduh, sesuai namanya band ini memang menawarkan keteduhan. Band ini
terbentuk pada tahun 2007 silam oleh Is, Comi, Cito dan Ivan. Angin
Pujaan Hujan adalah lagu pertama mereka, hingga akhirnya pada tahun 2010
mereka berhasil menelurkan album perdana.
Is dan Comi merupakan mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya di Universitas
Indonesia. Oleh karena itu, lirik-lirik dari Payung Teduh selalu
terdengar puitis dan sastrawi. |