4 Film Tentang Horor Jelangkung Indonesia

1. Jelangkung 


Jelangkung (Internasional:The Uninvited) adalah sebuah film horor dari Indonesia yang dirilis tahun 2001. Film yang disutradarai Rizal Mantovani dan Jose Poernomo ini mengusung tema ritual mistis kuno jailangkung dari Indonesia dan legenda-legenda urban dari daerah Jakarta, seperti legenda Hantu Rumah Kentang dan Suster Ngesot. Dengan tag-line-nya yang terkenal setelah dirilis, yaitu "Datang tak dijemput, pulang tak diantar". Film ini berbiaya produksi 400 juta rupiah, dengan biaya total 1 miliar rupiah. Film ini tercatat telah ditonton 1,3 juta penonton di layar bioskop setelah dirilis, dengan total penonton sampai sekarang 5,7 juta penonton, dan meraup pendapatan sekitar lima miliar rupiah. Jelangkung masih memimpin sebagai film dengan penonton terbanyak di seluruh Indonesia, namun rekornya sebagai film dengan pendapatan terbanyak di seluruh Indonesia telah dikalahkan oleh film Laskar Pelangi tahun 2008.

Latar belakang

Menurut artikel di Variety, film "Jelangkung" pada awalnya sama sekali tidak diharapkan akan menjadi sebuah kesuksesan. Film yang hanya memakan waktu syuting sepuluh hari ini diproduksi untuk ditayangkan di jaringan televisi swasta TransTV, yang pada saat itu belum mulai mengudara di Indonesia (TransTV baru mulai mengudara awal tahun 2002). Produser Erwin Arnada menyarankan untuk menayangkan "Jelangkung" di bioskop, dan pada tanggal 5 Oktober akhirnya "Jelangkung" ditayangkan di salah satu bioskop Jakarta. Walau tanpa dukungan sponsor dan iklan, film "Jelangkung" ternyata sangat sukses karena penonton yang kebanyakan adalah mahasiswa dan anak muda. Pada tanggal 18 November 2001, lebih dari 50 ribu tiket telah terjual untuk film ini, sehingga akhirnya Harris Lasmana, pengusaha pemilik jaringan bioskop 21 membeli hak tayang film ini untuk diputar di 25 bioskop 21. "Jelangkung" mulai tayang pertengahan Desember 2001 secara nasional.

Kesuksesan komersial film ini dianggap telah menghidupkan perfilman horor di bioskop Indonesia, terutama karena saat dirilis, film ini tidak lagi bertumpu pada klise "wajah seram hantu" pada umumnya, namun juga pada ketegangan melalui gerak kamera, efek spesial, dan lokasi yang asing. Film ini juga dikenal telah mengusung ide baru dalam film Indonesia karena mengolah musik pop dan kehidupan remaja modern dalam alur ceritanya. Kesuksesan film ini memancing keluarnya sinetron berjudul sama yang sempat ditayangkan di stasiun televisi swasta RCTI. Film ini dirilis dalam format VCD pada tahun 2002 dan dalam DVD pada tahun 2008.

Film ini melambungkan nama Rizal Mantovani sebagai sutradara. Sekuel pertama, Tusuk Jelangkung, diproduksi tahun 2003 dan disutradarai Dimas Djayadiningrat, sedangkan sekuel berikutnya Jelangkung 3, dirilis pada tahun 2007 dan disutradarai Angga Dwimas Sasongko.


Sinopsis

Ferdi (Winky Wiryawan), Gita (Melanie Ariyanto), Gembol (Rony Dozer), dan Soni (Harry Pantja) adalah empat sekawan berbeda karakter dari Jakarta yang selalu penasaran mencari pengalaman bertemu dengan makhluk halus di tempat-tempat angker. Mereka telah mendatangi berbagai tempat yang dikabarkan berhantu, namun tak kunjung menjumpai yang mereka cari. Lelah tidak menemukan yang mereka cari, mereka mendapat ide untuk pergi ke sebuah desa bernama Angkerbatu di daerah Jawa Barat yang dikabarkan banyak mendapat kasus penampakan makhluk halus dan orang kerasukan.

Setibanya di desa Angkerbatu semua terasa biasa-biasa saja sampai mereka menemukan sebuah kubur tanpa nama di tengah hutan desa tersebut. Kubur tersebut sangat misterius karena tidak diletakkan bersama kubur lain seperti kubur-kubur pada umumnya. Setelah putus asa tidak menemukan penampakan apa pun selama tiga hari, mereka putus asa dan memutuskan untuk pulang. Namun pada malam terakhir, Soni yang menginginkan untuk memiliki ilmu gaib, diam-diam melakukan ritual "jelangkung" di kubur misterius tersebut. Jelangkung adalah sebuah ritual mistik kuno yang konon bisa memanggil arwah dari alam baka untuk datang ke dunia nyata dan menitis ke sebuah boneka dari batok kelapa dan tongkat kayu. Soni menjalankan ritual sambil mengucapkan mantra: "Jelangkung, jelangkung, di sini ada pesta kecil-kecilan, datang tak dijemput, pulang tak diantar" untuk memanggil makhluk halus. Kemudian Soni menancapkan boneka jelangkung ke kubur tersebut. Ferdi, Gita, dan Gembol mengetahui hal ini, dan walau tertarik untuk melihat reaksi boneka jelangkung, mereka memaksa Soni untuk menghentikan ulahnya tersebut. Kecewa karena tak ada reaksi dari boneka itu, Soni pun marah dan pergi meninggalkan teman-temannya beserta boneka yang masih tertancap di kubur misterius. Mereka pun akhirnya meninggalkan kubur tersebut tanpa mencabut boneka jelangkung, tak menyadari bahwa sesuatu telah terjadi pada boneka jelangkung setelah mereka pergi. Setibanya di Jakarta, rentetan peristiwa aneh pun mulai terjadi dengan mereka, masing-masing dengan cara tersendiri oleh sesosok hantu anak kecil yang mengerikan.

Saat mendatangi sebuah bangunan rumah sakit tua yang dikabarkan digentayangi oleh arwah hantu penasaran suster ngesot, Ferdi, Gita, Gembol, dan Soni akhirnya menemukan kengerian yang selama ini mereka cari. Ketakutanlah yang akhirnya menyelimuti mereka. Zulfikar (Ian's Bahtiar), teman kuliah Ferdi, menyarankan supaya mereka menemui Sakimin (Chandra), seorang paranormal yang dia kira bisa membantu mereka keluar dari masalah mengerikan ini. Paranormal tersebut mengetahui perbuatan mereka dan menyuruh mereka untuk segera kembali ke desa Angkerbatu, menemukan kubur misterius tersebut dan mencabut boneka jelangkung yang mereka tinggalkan. Namun perjalanan mereka tidak akan semudah yang mereka bayangkan. Hal mengerikan sedang menanti mereka di kubur misterius desa Angkerbatu tersebut.


2. Tusuk Jelangkung 


Tusuk Jelangkung adalah film horor Indonesia yang dirilis tahun 2003. Film ini merupakan sekuel dari film "Jelangkung" garapan Rizal Mantovani dan Jose Purnomo yang dirilis tahun 2001. Film ini kembali mengusung tema ritual mistis kuno "jailangkung" dari Indonesia, dengan menggunakan tagline yang diubah dari prekuelnya, yaitu "datang tak dijemput, pulang tak diantar".

Latar belakang

Film ini dibuat mengikuti suskes dari film horor prekuelnya, "Jelangkung". Perusahaan film Rexinema menghadirkan film ini dengan Dimas Djayadiningrat sebagai sutradara, menonjolkan penataan musik dan nilai produksi seperti penggunaan efek suara, pengambilan gambar dan lokasi syuting yang unik. Film ini ditanggapi dengan positif di pasar film horor Indonesia, dan umumnya dianggap sebagai kemajuan dibanding film pendahulunya. "Tusuk Jelangkung" mulai ditayangkan di bioskop Indonesia mulai tanggal 28 Maret 2003 di 20 bioskop di Jakarta dan Bandung, dengan angka penjualan tiket 180 ribu pada minggu pertama dan 40 ribu pada minggu kedua, sebuah rekor yang sangat tinggi untuk bioskop di Indonesia saat itu.

Saat dirilis film ini turut melambungkan nama bintang-bintang muda seperti Marcella Zalianty, Dina Olivia, Samuel Rizal, dan Thomas Nawilis. Walaupun menggunakan konstruksi cerita yang lain dengan pendahulunya, cerita dalam film "Tusuk Jelangkung" lebih menerangkan latar belakang film prekuelnya, yakni seputar sosok hantu anak kecil misterius dalam film "Jelangkung". Dua tokoh yang pernah muncul dalam film "Jelangkung" kembali muncul dalam film ini dan diperankan oleh pemeran yang sama. Dua tokoh tersebut adalah Zulfikar, salah seorang anggota tim "pemburu hantu" dalam film pertama, dan Sakimin, seorang paranormal yang pernah memberi nasihat pada para "pemburu hantu".

Sinopsis

Dalam kelanjutan cerita yang mengerikan ini, cerita dimulai setahun setelah kejadian dalam film "Jelangkung", tentang pengalaman tujuh orang anak muda dalam menghadapi kutukan yang ditimbulkan ritual jelangkung. Cerita dimulai saat Rea (Marcella Zalianty) yang suka berpenampilan gothic, meminta pacarnya, Zacky (Iqbal Rizantha) untuk melakukan ritual memanggil arwah jelangkung bersama teman-temannya yang lain. Teman-teman Rea, antara lain Visi (Dinna Olivia), Dudung (A.A. Gde Wipra) dan Unay (Thomas Nawilis) sangat menentang ide iseng Rea tersebut. Mereka memperingatkan Rea tentang bahayanya jika seorang manusia memanggil arwah dari dunia lain. Rea tidak mengacuhkan peringatan teman-temannya. Kakak Zacky, Zulfikar (Ian's Bahtiar) juga mengkritik habis-habisan ide Rea tersebut, mengingatkan nasib teman-temannya dahulu (Ferdi cs dari cerita "Jelangkung" pertama) yang gemar "memburu hantu" dan berakhir naas setahun yang lalu. Namun Rea tidak perduli sama sekali dengan peringatan Zul.

Rea akhirnya menjalankan ambisinya melakukan ritual jelangkung untuk memuaskan rasa keingintahuannya akan dunia lain. Permainannya isengnya ternyata menghasilkan sebuah mimpi buruk. Sejak malam dimana Rea melakukan ritual jelangkung dengan disaksikan teman-temannya, mereka mulai diganggu oleh "arwah penasaran", masing-masing dengan caranya sendiri. Mengetahui hal tersebut, Rea mencoba untuk menghentikan kutukan "jelangkung" ini. Zul mengetahui ketakutan yang mereka alami dan memutuskan untuk mengajak temannya Marcel (Samuel Rizal) yang diam-diam menyimpan hati pada Rea, untuk menolong mereka keluar dari masalah ini. Dia membawa mereka menemui seorang paranormal bernama Sakimin (Chandra), yang setahun sebelumnya pernah menolong sekelompok orang yang mengalami masalah yang sama, yaitu kelompok Ferdi cs. Paranormal tersebut sangat marah setelah mengetahui bahwa mereka telah berhubungan dengan makhluk-makhluk dari alam baka melalui ritual jelangkung, dan arwah yang mereka panggil ternyata adalah arwah yang sama yang pernah mendatangi Ferdi cs, yaitu arwah anak kecil dari desa Angkerbatu yang bernama "Turah". Sakimin juga menyadari bahwa boneka jelangkung yang tertancap di kubur misterius desa Angkerbatu ternyata masih belum dicabut oleh para "pemburu hantu" yang jatuh menjadi korban setahun yang lalu tersebut.

Tanpa ragu-ragu, paranormal tersebut menyuruh Zul dan teman-temannya untuk pergi ke desa Angkerbatu, untuk mencabut boneka jelangkung yang ditancapkan Ferdi cs setahun yang lalu, memperingatkan mereka bahwa waktu mereka terbatas sebelum mengalami nasib yang sama seperti Ferdi cs. Tanpa menunggu, Rea, Zul, dan teman-temannya meninggalkan kota Jakarta menuju desa Angkerbatu yang misterius. Dalam perjalanan, mereka mengalami kejadian-kejadian yang mengerikan, masing-masing dari mereka mendapat penampakan-penampakan menakutkan, yang anehnya selalu ditandai dengan nampaknya permainan anak-anak engklek.

Untungnya, mereka berhasil mencabut boneka jelangkung tersebut dari kubur misterius dan kembali ke Jakarta. Namun ternyata masalah mereka tak berhenti di sini. Mereka kembali diganggu oleh arwah penasaran, sehingga mereka terpaksa kembali menemui Sakimin. Akhirnya mereka mendapat jawaban masalah mereka setelah paranormal itu berhubungan dengan dunia arwah dan berbicara dengan arwah "Turah", arwah anak kecil misterius tersebut. Arwah itu meminta mereka memenuhi permintaannya, yaitu pergi ke sebuah desa bernama "Parang Getih" untuk menemui seseorang bernama "Tiroh" (Azuzan JG) yang dapat membuka rahasia kutukan jelangkung dan siapakah sebenarnya "Turah". Perjalanan mereka ke Parang Getih memaksa mereka melewati tempat-tempat yang dipenuhi cerita masa lalu yang mencekam. Satu persatu dari mereka kembali mendapat penampakan-penampakan arwah yang mengerikan. Akhir yang menakutkan dan tak terduga sedang menanti di ujung perjalanan mereka.


3. Jelangkung 3 


Jelangkung 3  adalah film horor Indonesia yang dirilis pada tahun 2007. Film yang disutradarai oleh Erwin Arnada ini dibintangi antara lain oleh Mitha Griselda, Andrew Ralph Roxburgh, Reza Pahlevi, dan masih banyak lagi. Tayangan perdana pada 5 Oktober 2007.

Sinopsis

Yodi (Andrew Ralph Roxburgh) adalah seorang pemuda yang sejak kecil mengalami gangguan asma. Ia selalu menunjukkan bahwa ia tidak lemah dengan sering berbohong kepada lingkungannya. Kendati begitu, ia tetap diterima sekitarnya. Suatu hari, Yodi bersama kedua temannya, Patra (Reza Pahlevi) dan Cris (Mitha Griselda) menonton film Jelangkung yang menjadi bahan cerita hangat karena film tersebut sangat laris. Saat pergi kesana, Yodi banyak menemui gosip bahwa baris tempat duduk C di bioskop tidak boleh diisi karena barisan kursi itu yang konon untuk tumbal film tersebut. Gosip itu marak dan semua orang mempercayainya karena pihak bioskop sendiri meminta untuk mengosongkan tempat tersebut.

Yodi tertantang dan ia menduduki salah satu kursi di baris C. Sejak pulangnya, ia malah menemui hal-hal gaib yang tidak pernah ia percayai sebelumnya. Namun karena sifatnya yang pembual, Patra dan Cris malah susah untuk mempercayai Yodi. Yodi menyadari bahwa satu-satunya cara untuk mengusir hantu dari film Jelangkung adalah memainkan Jelangkung....


4. Kalung Jailangkung 


Kalung Jailangkung adalah film horor Indonesia yang dirilis pada 2 Februari 2011 dengan disutradarai oleh Koya Pagayo yang dibintangi oleh Zacky Zimah dan Soraya Larasati.

Sinopsis

Kiki dan beberapa orang temannya mengisi liburan ke sebuah kampung dimana mereka bebas bermain apa saja disana, berenang di kali, mengembala kerbau dan lain-lain. Namun suatu hari, Kiki dkk bermain Jailangkung disebuah bangunan tua. Ditengah keasyikan main jalangkung, tiba-tiba Jalangkung bergerak-gerak keras sambil bersuara dan menyebut bahwa namanya Yanti yang mati terbunuh oleh pacarnya yang tidak bertanggungjawab atas kehamilannya.

Panik dan takut, mereka lari meninggalkan bangunan tua dan di perjalanan jalan menuju pulang ke tempat penginapan, teman-temannya menakut-nakuti Kiki dengan kejadian Jalangkung tadi, mereka berlari meninggalkan Kiki sendirian, yang akhirnya Kiki tersesat ke sebuah kuburan. Di sana Kiki menemukan sebuah kalung, Kiki kemudian memakai kalung tersebut.

Pulang ke Jakarta Kiki jatuh sakit, dan selalu mengigau menyebut-nyebut nama Yanti. Kedua orang tua Kiki khawatir, semua dokter terbaik dipanggil namun tak satu dokter pun yang bisa menemukan penyakit Kiki yang sebenarnya. Akhirnya mereka meminta jasa seorang dukun namun sang dukun pun kesulitan untuk menyembuhkan Kiki. Kiki minta diantar ke kuburan yang ada di kampung. Sesampai disana, Kiki sadar setelah ia mengembalikan kalung tersebut. Sebaliknya dukun justru yang kerasukan. Salah satu kawan Kiki, Benny, mengambil kalung yang sudah dikembalikan Kiki di atas kuburan, juga ikut kerasukan. Roh Yanti masuk kedalam tubuh Benny.

sumber